helper swipe slide

S W I P E

S C R O L L

Kata-kata Terlarang Saat Dengerin Curhat Pasangan

14.02.2022
LIFE GUIDE

ARTICLE

“Terlalu sering kita meremehkan kekuatan sentuhan, senyuman, kata kata yang ramah, telinga yang mau mendengar, pujian yang jujur, atau tindakan kecil dari kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan di sekitar”, begitu ungkap Leo Buscaglia, penulis asal Amerika Serikat tentang kondisi manusia yang kian kurang memiliki empati pada sesama. 

 

Mendengarkan curhat pasangan adalah satu di antara banyak etika-etika pria yang terpuji, Sob! Kita paham bahwa seringkali apa yang dicurhatkan wanita nggak begitu penting dan terkesan remeh temeh, tapi dengan tetap mendengarkan pasangan maka lo sudah berjuang, dan berjuang adalah karakter pria sejati, Sob!

 

Dalam sebuah perjuangan, tentu ada yang namanya kesalahan. Termasuk dalam hal ini, kesalahan ketika kita sedang mendengarkan curhat dari pasangan, Sob! Salah satu di antara kesalahannya adalah melontarkan kata-kata yang kurang pantas dan nggak tepat pada waktunya. Biar lebih paham, mending simak beberapa kata terlarang yang nggak boleh lo ucapkan kepada pasangan ketika dengerin curhat mereka, Sob!

 

“Gitu aja…”

Beberapa kalimat ini mungkin pernah lo dengar: “Serangga kecil gitu aja kamu takut?”, “Udahlah, gitu aja diributin”, atau “Cuma gitu aja kamu jadi emosi?”. Eits, kata-kata “gitu aja” sangat berbahaya, Sob! Bagi wanita, kata-kata seperti itu membuat mereka merasa diremehkan atau disepelekan. Lebih ngeri lagi, wanita bisa menganggap kita minim empati kepada urusan orang lain. 

 

Pertama, bisa jadi wanita cerita hal yang seolah sepele seperti itu untuk membangun topik supaya bisa ngobrol bareng lo. Kedua, bisa jadi hal yang seolah sepele itu memang benar-benar jadi masalah buat mereka. 

 

Satu contoh, ketika pasangan lo cerita bahwa dia diganggu hewan cicak tadi siang, mungkin bagi kita itu sepele. Tapi lo harus paham bahwa phobia terhadap cicak itu memang ada dan banyak yang mengalaminya, Sob. Maka dalam kondisi seperti itu, lo harus menunjukkan empati dan kepedulian lo terhadap ketakutan dia.

 

Catat! Jangan pernah berkata “gitu aja” atau kata-kata sejenisnya kepada pasangan ya, Sob!

 

“Cepetan dong ceritanya…”

Kita paham kok curhatan pasangan kalau kelamaan makin-makin membosankan. Tapi butuh etika yang baik untuk menyampaikan keresahan kita, Sob! Jangan pernah ucapkan “cepetan dong ceritanya” atau kata-kata serupa saat pasangan sedang berbicara.

 

Jika memang curhatannya dirasa terlalu panjang dan kian jauh dari esensi, lo bisa alihkan dengan cara yang elegan, yaitu memberikan perhatian di urusan yang lain. Misal, ketika pasangan lo sudah satu jam berbicara ngalor-ngidul, maka lo bisa potong sejenak dengan kalimat semisal “eh, by the way kamu udah makan belum?” atau tawarkan sesuatu seperti “eh, aku ambilin kamu minum ya”. Biasanya, dengan meninggalkan sesaat pasangan untuk hal-hal semacam itu, akan membuat obrolan teralihkan tapi dia tetap merasa diperhatikan, Sob!

 

Ingat, lo boleh potong jika memang yang dibicarakan sudah terlalu jauh dan terlalu sia-sia. Jangan sampai obrolan yang benar-benar penting dipotong ya, Sob!

 

“Kamu masih mending, lah aku…”

Ucapan semacam ini bukan hanya menyebalkan bagi pasangan, tapi kayanya bagi semua orang, Sob! nggak ada yang suka membanding-bandingkan kondisi. Pasangan lo cerita karena butuh orang yang mendengarkan dan butuh feedback terhadap masalah mereka, bukan sebagai ajang adu kondisi. Jadi, pastikan nggak ada kata-kata semisal “kamu masih mending, lah aku…” dan semisalnya ya, Sob!

 

Kalau memang mau menjadikan kisah lo sebagai referensi solusi, ada baiknya respon dulu kisah dia dengan kata-kata empati sebagai tanda bahwa lo mendengarkan dia. Setelahnya baru lo beri solusi yang salah satu referensinya adalah kisah lo sendiri, Sob.

 

Jangan lupa saat mendengarkan curhat pasangan, pakai GATSBY EAU DE TOILETTE CLASSIC supaya suasana obrolan kian nyaman dan hangat, Sob!